GOWA - Korban Bullyan anak murid kelas Vl SDN Tanrara merupakan tindakan yang tidak patut di contoh, pelaku di duga dilakukan oleh Kepala sekolah Hj. Rosdiana harus di copot dari jabatannya.
Korban atas nama Iksan mendapat dukungan dari Kantor Hukum DJAYA JUMAIN & REKAN dan Advokat serta Pendamping Hukum bersedia mendampingi Korban di Polres Gowa.
Advokat Kantor Hukum DJAYA JUMAIN & REKAN , Djaya, SKM, SH., LL.M mengatakan akan berkordinasi dengan orang tua korban terkait laporannya di Polres Gowa setelah menerima laporan dari rekan media online di Kabupaten Gowa.
langkah yang diambil untuk mendampingi korban telah di pertimbangkan sebagai Advokat, "bahwa anak di bawah umur sebagai korban harus mendapat perlindungan hukum, hal yang sama juga dilakukan pendampingan terhadap anak di bawah umur yang menjadi korban persetubuhan di Takalar, " ungkapnya (29/8/2024).
Sebelumnya Iksan menuturkan kepada beberapa media online bahwa pemukulan dilakukan oleh ibu kepala sekolah yang mengakibatkan kepalanya sakit hal tersebut di sampaikan kepada orang tuanya sambil nangis. 28/08/2024.
Ikhsan menceritakan kronologisnya, saya dan teman lagi menyapu di halaman kelas sambil memungut sampah tiba tiba datang kepsek dan langsung menyuruh ikhsan masuk kelas, lalu ikhsan ambil sandal disitulah terjadi telinga saya di jewer sambil didorong pakai telapak tangan dan dengan kerasnya memukul saya sehingga saya merasakan sakit kepala sambil masuk kelas.
"Saya tidak lagi bisa menahan rasa sakit di kepala sehingga saya tidak tahan dan langsung pulang kerumah didalam perjalan saya mual dan langsung muntah, " cerita ikhsan kepada tim media ini. (29/08/2024).
Di tempat terpisah para guru SDN Tanrara tidak ada yang berkomentar atau memberi penjelasan sementara kepala sekolah tidak ada di tempat sejak terjadi pemukulan informasi dari sumberlain kepsek sering melakukan hal yang sama kepada murid muridnya dan di kenal sangat kejam cara mendidik anak muridnya.
Menurut informasi keluarga Korban, Suami pelaku pemukulan mendatangi korban dirumahnya di jalan pa, kuburan desa Tanrara, datang hanya menyampaikan kalau ikhsan masuk saja sekolah, ucapnya, namun keluarga korban berharap hadirnya suami korban datang untuk minta maaf, tapi itu tidak dilakukan, kesal keluarga korban yang minta namanya tidak di tulis.
(dj)